Teori Bilangan (Number Theory)
Teori Bilangan (Number Theory) adalah teori yang mendasar dalam memahami algoritma kriptografi. Struktur bilangan itu sendiri yang paling atas adalah Bilangan Kompleks dimana bilangan kompleks itu terdiri atas bilangan real dan bilangan imajiner. Bilangan Real dibagi menjadi bilangan rasional dan bilangan irrasional. Bilangan rasional dibagi lagi menjadi bilangan bulat dan bilangan pecahan. Bilangan bulat itu sendiri terdiri atas bilangan negatif, bilangan cacah yang memuat angka nol, dan bilangan asli. Untuk bilangan asli terdiri atas bilangan prima , bilangan genap positif, dan bilangan ganjil positif, sedangkan pada bilangan prima memiliki satu bagian yaitu bilangan komposit.
Pada pembahasan disini penulis akan memberikan info mengenai bilangan bulat (integer). Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 7, 6,-345, 0. Berlawanan dengan bilangan bulat, bilangan riil mempunyai titik desimal, misalnya 9.0, 25.0, -35.0, 0.002. Bilangan bulat dinotasikan dengan huruf Z. Notasi Z pada bilangan bulat tersebut berasal dari Bahasa Jerman Zahlen yang berarti 'bilangan'. Bilangan bulat itu sendiri terdiri dari bilangan asli, nol, dan bilangan asli negatif.
Tahun 1890, matematikawan Jepang bekerja pada bilangan itu dan menyebutkan sebagai Bilangan Bulat (Integers). Dalam bahasa latin disebut "tidak tersentuh" (untouched). Nol ditemukan sebelumnya oleh bangsa Babylonia, Mayan, dan India. Matematikawan Hindu India yang pertama kali menyebut bilangan "nol". Negara atau bangsa lain belum pernah menyebut "nol" sebagai suatu bilangan hingga ditemukannya wilayah India. Sebelum nol digunakan dalam perhitungan, matematikawan menggunakan ruang hitam untuk menentukan sesuatu yang tidak ada.
Bilangan negatif akhirnya sebagai sistem bilangan pada abad 19. Bilangan negatif diperlukan untuk menyelesaikan persamaan-persamaan rumit seperti persamaan kubik atau kuartik. Brahmagupta yang hidup sekitar tahun 630 SM di India menggunakan bilangan positif untuk menyatakan sesuatu yang dimiliki (aset), dan bilangan negatif digunakan untuk menyatakan hutang.
Pada pembahasan disini penulis akan memberikan info mengenai bilangan bulat (integer). Bilangan bulat adalah bilangan yang tidak mempunyai pecahan desimal, misalnya 7, 6,-345, 0. Berlawanan dengan bilangan bulat, bilangan riil mempunyai titik desimal, misalnya 9.0, 25.0, -35.0, 0.002. Bilangan bulat dinotasikan dengan huruf Z. Notasi Z pada bilangan bulat tersebut berasal dari Bahasa Jerman Zahlen yang berarti 'bilangan'. Bilangan bulat itu sendiri terdiri dari bilangan asli, nol, dan bilangan asli negatif.
Tahun 1890, matematikawan Jepang bekerja pada bilangan itu dan menyebutkan sebagai Bilangan Bulat (Integers). Dalam bahasa latin disebut "tidak tersentuh" (untouched). Nol ditemukan sebelumnya oleh bangsa Babylonia, Mayan, dan India. Matematikawan Hindu India yang pertama kali menyebut bilangan "nol". Negara atau bangsa lain belum pernah menyebut "nol" sebagai suatu bilangan hingga ditemukannya wilayah India. Sebelum nol digunakan dalam perhitungan, matematikawan menggunakan ruang hitam untuk menentukan sesuatu yang tidak ada.
Bilangan negatif akhirnya sebagai sistem bilangan pada abad 19. Bilangan negatif diperlukan untuk menyelesaikan persamaan-persamaan rumit seperti persamaan kubik atau kuartik. Brahmagupta yang hidup sekitar tahun 630 SM di India menggunakan bilangan positif untuk menyatakan sesuatu yang dimiliki (aset), dan bilangan negatif digunakan untuk menyatakan hutang.
Comments
Post a Comment