Virus (Makhluk Mikroskopik)

Mendengar kata "virus", tentu kita akan mengaitkannya dengan penyakit. Memang benar hampir semua virus menimbulkan penyakit, mulai dari yang ringan seperti flu, sampai yang mematikan seperti ebola, AIDS, SARS, MERS, dan yang baru-baru ini ditemukan serta mengakibatkan kematian yang parah di dunia ini yaitu virus corona (nCovid-19). Mungkin kalian bertanya-tanya bagaimanakah virus yang awalnya menimbulkan penyakit hanya pada hewan, kemudian dapat menimbulkan penyakit pada manusia, seperti yang terjadi pada avian influenza (flu burung)? Pengetahuan tentang sifat-sifat virus bermanfaat untuk mengendalikan virus juga untuk mengobati penyakit yang ditimbulkannya. Berikut penulis akan paparkan terkait virus secara detail agar pembaca bisa paham betul tentang adanya virus.

Sejarah penemuan virus dimulai tahun 1882 dengan adanya penyakit yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang ilmuwan Jepang bernama Adolf Mayer mendapatkan bahwa penyakit itu menulari tanaman tembakau lain. Mayer melakukan percobaan dengan menyemprotkan getah tanaman yang sakit pada tanaman sehat, ternyata tanaman sehat menjadi tertular. Percobaan itu diulang oleh ilmuwan Rusia bernama Dmitri Ivanovski. Ivanovski menyimpulkan bahwa partikel yang menyerang tembakau tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran sangat kecil. Pada tahun 1897, Martinus Beijirinck, ahli mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa partikel mikroskopis penyerang tembakau dapat bereproduksi pada tanaman tembakau, tapi tidak dapat dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Fakta lainnya menunjukkan bahwa partikel tersebut tidak mati saat dimasukkan dalam alkohol, berbeda dengan bakteri yang mati ketika dimasukkan dalam alkohol. Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley, berhasil mengkristalkan partikel yang menyerang tanaman tembakau tersebut. Partikel mikroskopis tersebut kemudian dinamakan TMV ( Tobacco Mosaic Virus). Sejak saat itu penelitian tentang virus terus berkembang.

Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Virus bersifat aseluler ( tidak mempunyai sel).
2) Virus berukuran jauh lebih kecil daripada bakteri.
3) Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat (RNA atau DNA)
4) Virus umumnya berupa hablur(kristal)
5) Bentuk virus bervariasi ada yang berbentuk oval, silinder, polihedral, dan kompleks.
6) Tubuh virus terutama tersusun atas asam nukleat yang diselubungi oleh protein yang disebut kapsid.

Untuk berkembang biak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh karena itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel manusia. Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu secara litik dan secara lisogenik. Pada infeksi secara litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi. Pada infeksi secara lisogenik, virus tidak menghancurkan sel, tetapi berintegrasi dengan DNA sel induk. Dengan demikian, virus akan bertambah banyak pada saat sel inang membelah. Pada prinsipnya, cara perkembangbiakan virus pada manusia, hewan maupun tumbuhan mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofag.

Melalui penerapan bioteknologi, berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus telah dapat dihindari dengan menggunakan vaksin. Vaksin bekerja efektif terhadap penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen, termasuk virus. Prinsip dasar dari penggunaan vaksin adalah tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan serangan virus. Pemberian vaksin (vaksinasi) menyebabkan tubuh bereaksi membentuk antibodi, sehingga kebal terhadap infeksi patogen di kemudian hari.

Comments

Popular posts from this blog

BIOTEKNOLOGI (#12 IPA)

LISTRIK STATIS (Hukum Coulumb)

TEORI RELATIVITAS EINSTEIN