Global Warming dan Pandemi Covid-19
Tahu gak sih jika Global Warming itu ada hubungannya dengan pandemi Covid-19 yang sekarang sedang mewabah diberbagai negara di bumi ini? Kira-kira kaitannya apa ya? Mari simak penjelasan berikut.
Global Warming atau sekarang lebih dikenal sebagai perubahan iklim global (Climate Cange) adalah memanasnya iklim bumi secara umum. Memanasnya bumi telah diobservasi peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas sejak itu. Selain pertambahan panas, di bumi juga mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itu, fenomena ini disebut juga sebagai perubahan iklim global ( Climate Cange).
Penyebab terjadinya global warming tersebut, karena bertambahnya konsentrasi karbondioksida di atmosfer dari rata-rata 280 part per million yang bertahan selama 800.000 tahun tembus ke rekor baru sebesar 400 ppm pada 2018. Konsentrasi karbondioksida sebanyak 280 ppm mulai berubah 100 tahun setelah 1750 - tahun penemuan mesin uap yang membuka gerbang dunia kepada revolusi industri. Akibat revolusi industri sumber daya alam dikeruk lebih masif untuk menggerakkan mesin-mesin itu. Emisi karbon pun naik tak tertahankan.
Gas karbondioksida membumbung ke atmosfer mengokupasi ozon hingga panas matahari yang dipantulkan bumi tak lagi bisa terserap. Tak ada pilihan lain, ozon memantulkannya kembali panas itu ke bumi. Sementara itu, di bumi penyerap karbon juga berkurang akibat pohon dan tanamannya dibabat.
Adanya perubahan suhu yang ekstrim tersebut akan mengakibatkan adanya respon alamiah makhluk hidup. Respon alamiah tersebut adalah dengan cara adaptasi melalui mutasi gen, seperti pada teori Darwin, termasuk virus dan segala makhluk retnik mikroorganisme.
Akibat desakan manusia maka hewan dan hutan yang menjadi inang sekaligus rumah mereka pelan-pelan menghilang. Cara terbaik untuk bertahan hidup adalah mencari inang baru. Maka kehadiran virus corona yang ditularkan oleh burung, hewan laut, kelelawar hingga tenggiling di Wuhan itu bukan serangan, bukan pula cara balas dendam. Virus-virus itu masuk tubuh manusia dalam rangka rebutan ruang hidup dalam seleksi alamiah.
Global Warming atau sekarang lebih dikenal sebagai perubahan iklim global (Climate Cange) adalah memanasnya iklim bumi secara umum. Memanasnya bumi telah diobservasi peneliti sejak tahun 1950-an dan terus bertambah panas sejak itu. Selain pertambahan panas, di bumi juga mengalami perubahan cuaca yang ekstrim. Oleh karena itu, fenomena ini disebut juga sebagai perubahan iklim global ( Climate Cange).
Penyebab terjadinya global warming tersebut, karena bertambahnya konsentrasi karbondioksida di atmosfer dari rata-rata 280 part per million yang bertahan selama 800.000 tahun tembus ke rekor baru sebesar 400 ppm pada 2018. Konsentrasi karbondioksida sebanyak 280 ppm mulai berubah 100 tahun setelah 1750 - tahun penemuan mesin uap yang membuka gerbang dunia kepada revolusi industri. Akibat revolusi industri sumber daya alam dikeruk lebih masif untuk menggerakkan mesin-mesin itu. Emisi karbon pun naik tak tertahankan.
Gas karbondioksida membumbung ke atmosfer mengokupasi ozon hingga panas matahari yang dipantulkan bumi tak lagi bisa terserap. Tak ada pilihan lain, ozon memantulkannya kembali panas itu ke bumi. Sementara itu, di bumi penyerap karbon juga berkurang akibat pohon dan tanamannya dibabat.
Adanya perubahan suhu yang ekstrim tersebut akan mengakibatkan adanya respon alamiah makhluk hidup. Respon alamiah tersebut adalah dengan cara adaptasi melalui mutasi gen, seperti pada teori Darwin, termasuk virus dan segala makhluk retnik mikroorganisme.
Akibat desakan manusia maka hewan dan hutan yang menjadi inang sekaligus rumah mereka pelan-pelan menghilang. Cara terbaik untuk bertahan hidup adalah mencari inang baru. Maka kehadiran virus corona yang ditularkan oleh burung, hewan laut, kelelawar hingga tenggiling di Wuhan itu bukan serangan, bukan pula cara balas dendam. Virus-virus itu masuk tubuh manusia dalam rangka rebutan ruang hidup dalam seleksi alamiah.
Comments
Post a Comment